RANCANGAN ANGGARAN DASAR
KORPS SUKARELA PALANG MERAH INDONSIA
UNIT UMM TAHUN 2011-2012
BAB I
Nama, waktu dan kedudukan
Pasal 1
1. Organisasi ini bernama Korps
Sukarela Palang Merah Indonesia Unit Universitas Muhammadiyah Mataram yang di
singkat menjadi KSR-PMI unit UMM
2. KSR-PMI unit UMM diakui
sebagai oleh Universitas Muhammadiyah Mataram pada tanggal 10 Mei 2008
ditetapkan sebagai unit KSR-PMI unit UMM yang memunyai kedudukan sederajat
dengan unit kegiatan mahasiswa lainnya.
3. KSR-PMI unit UMM ditetapkan
oleh organisasi yang bergerak dalam bidang kepalangmerahan di Universitas
Muhammadiyah Mataram.
BAB II
Kedaulatan dan Otonomi
Pasal 2
Kedaulatan tertinggi KSR-PMI Unit IAIN Mataram terletak pada Musyawarah
Unit.
Pasal 3
1. KSR-PMI unit UMM adalah
unit pelaksanaan PMI
2. KSR-PMI unit UMM memiliki
otonomi pembinaan dan pengembangan kemampuan dalam unitnya.
BAB III
Azas dan Tujuan
Pasal 4
KSR-PMI unit UMM berazaskan pancasila dan UUD 1945
Pasal 5
KSR-PMI unit UMM bertujuan untuk merencanakan dan mengembangkan serta
melaksanakan kegiatan ekstra kurukuler di tingkat perguruan tinggi dalam bidang
kemanusiaan dan kepalangmerahan.
BAB IV
Sifat dan Fungsi
Pasal 6
Sebagai anggota Palang Merah Indonesia KSR-PMI unit UMM melaksanakan
Sapta Prinsip Palang Merah KSR-PMI unit
UMM yang meliputi:
1. kemanusiaan
2. kesamaan
3. kenetralan
4. kemandirian
5. kesukarelaan
6. kesatuan
7. kesemestaan
Pasal 7
KSR-PMI unit UMM berfungsi
sebagai UKM yang berada di lingkungan UMM yang beranggotakan mahasiswa UMM.
KSR-PMI unit UMM adalah UKM
yang melajsanakan tugas kemanusiaan dan kepalangmerashan di dalam dan di luar
lingkungan UMM.
BAB V
Lambang
Pasal 8
KSR-PMI unit UMM memiliki lambang dan atribut yang di atur dalam
Anggaran Rumah Tangga
BAB VI
Pembina dan penanggung jawab
Pasal 9
Pembina umum KSR-PMI unit UMM
adalah Rektor UMM dan ketua PMI Daerah NTB
Pembina teknis
kepalangmerahan adalah PMI cabang Mataram atau pejabat yang di tunjuk.
Pembina teknik operasional
UMM adalah tenaga educatif yang di tunjuk oleh Rektor IAIN Mataram sesusai
dengan rekomendasi musyawarah unit.
Pasal 10
Penanggung jawab KSR-PMI unit UMM adalah pembantu Rektor III IAIN
Mataram..
BAB VII
Keanggotaan
Pasal 11
KSR-PMI unit UMM
beranggotakan Mahasiswa UMM, status tersebut dikukuhkan pada saat dilantik
menjadi anggota KSR-PMI unit UMM
Anggota KSR-PMI unit UMM
terdiri dari
a. Anggota biasa
b. Anggota kehormatan
c. Anggota Alumni
d. Anggota Muda
BAB VIII
Hak dan Kewajiban Anggota
Pasal 12
Hak Anggota biasa
1. Menggunakan Atribut PMI,
KSR-PMI unit UMM dan Atribut PMI lainnya
2. Memiliki hak bicara dan
mengeluarkan pendapat
3. Menghadiri dan mengikuti
kegiatan KSR-PMI unit UMM
4. Berhak dipilih dn memilih
Kewajiban Anggota Biasa
1. Menjunjung tinggi nama
baik KSR-PMI unit UMM dan atribut lainnya yng terkait dengan kepalangmerahan
2. Memberikan saran dan
pendapat untuk perbaikan serta pengembangan Organisasi
3. Mentaati Anggaran Rumah
Tangga KSR-PMI unit UMM
4. Memberikan dukungan moril
maupun materil guna pengembangan Orgnisasi
Pasal 13
Hak Anggota Kehormatan
1. Menggunakan Atribut PMI,
KSR-PMI unit UMM dan Atribut PMI lainnya
2. Memiliki hak bicara.
3. Menghadiri dan mengikuti
kegiatan KSR-PMI unit UMM.
Kewjiban anggota kehormatan
1. Menjunjung tinggi nama
baik KSR-PMI unit UMM dan atribut lainnya yang terkait dengan kepalangmerahan
2. Memberikan usul dan saran
serta pendapat untuk kemajuan Organisasi
3. Memberikan dukungan moril
maupun materil guna pengembangan Orgnisasi
Pasal 14
Hak dan Kewajiban Alumni
Menjunjung tinggi nama baik
KSR-PMI unit UMM
Memberikan usul dan saran
serta pendapat untuk kemajuan Organisasi
Memberikan dukungan moril
maupun materil guna pengembangan Orgnisasi
Menghadiri dan mengikuti
kegiatan KSR-PMI unit UMM.
Berhak memakai atribut
BAB IX
Kepengurusan
Pasal 15
Kepengurusan KSR-PMI unit UMM
merupakan anggota biasa yang terdiri dari
a. Ketua Umum
b. Sekretaris Umum
c. Bendahara Umum
d. Bidang-bidang
e. Ketua I
d. Ketua II
e. Sekretaris I
f. Sekretaris II
Pengurus KSR-PMI unit UMM
ditetapkan oleh Team Formatur dengan komposisi seperti yang dicantumkan pada
Bab IX Pasal 15 ayat 1.
BAB X
Kewajiban dan Wewenang Pengurus
Pasal 16
Pengurus KSR-PMI unit UMM
berkewajiban untuk menentukan ketentuan dan kebijakan Unit, Keputusan Musnit,
serta ketentuan lainnya yang tercantum dalam AD/ART KSR-PMI unit UMM.
Pengurus bertanggung-jawab
pada Musyawarah Unit (Musnit).
Pasal 17
Berwenang melaksanakan kebijakan Unit sesuai dengan AD/ART serta
Keputusan Unit.
BAB XI
Musyawarah Unit dan Rapat
Pasal 18
1. Musyawarah Unit
a. Merupakan kebijakan tertinggi dalam KSR-PMI
unit UMM
b. Dilaksanakan sekali dalam setiap akhir
periode kepengurusan.
c. Dihadiri oleh anggota biasa, anggota
kehormatan, dan undangan
d. Musyawarah Unit dilaksanakan oleh Panitia
Pelaksana.
2. Musayawarah Unit Bertugas.
a. Menetapkan GBPK Unit.
b. Menilai pertanggungjawaban Pengurus
c. Memilih dan menetapkan Ketua Umum KSR-PMI
unit UMM
d. Meninjau dan menetapkan
kembali Anggaran Dasar, dan Anggaran Rumah Tangga serta kebijakan lainnya.
Pasal 19
Musyawarah Luar Biasa dapat diadakan dalam kurun waktu Musyawarah Unit
membahas masalah yang sangat penting dan luar biasa.
Pasal 20
Rapat terdiri dari
a. Rapat Anggota.
b. Rapat Pengurus
c. Rapat-rapat lain yang
dianggap penting.
BAB XII
Quorum
Pasal 21
Musyawarah Unit Sah apabila
dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari anggota yang diundang.
Rapat Pengurus sah apabila
dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari Pengurus yang diundang.
Rapat Anggota sah apabila
dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari anggota yang diundang.
Pengambilan Keputusan untuk
ketentuan ayat 1, 2 dan 3 adalah secara Musyawarah dan Mufakat, apabila tidak
mungkin maka diambil suara terbanyak (Vooting).
BAB XIII
Markaz
Pasal 22
KSR-PMI unit UMM
merupakan kelengkapan Unit yang
berfungsi sebagai sarana pengurus untuk melaksanakan tugas.
KSR-PMI unit UMM dipimpin
oleh Kepala Markas yang diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus.
BAB XIV
Kekayaan
Pasal 23
1. Kekayaan KSR-PMI unit UMM
meliputi seluruh harta kekayaan berupa barang yang bergerak maupun barang yang
tidak bergerak.
2. Dalam Rangka menjaga
kekayaan dan tata tertib serta disiplin Unit, maka diadakan usaha-usaha
penertiban Unit.
3. Pengurus memberikan
pertanggungjawaban kepada Musyawarah Unit mengenai harta kekayaan yang diperoleh,
pengelolaan, dan penggunaannya.
BAB XIV
Perubahan Anggaran Dasar
Pasal 24
Anggaran Dasar dapat diubah
oleh Musyawrah Unit dalam sidang yang dihadiri oleh sekuarang-kurangnya 2/3
dari peserta sidang.
Keputusan Anggaran Dasar sah
apabila, disetujui secara mufakat dan sekurang-kurangnya 2/3 dari peserta
sidang yang diundang.
Usulan Perubahan Anggaran
Dasar diajukan secara tertulis kepada pengurus.
BAB XVI
Unit Dibubarkan
Pasal 25
Pembubaran Unit hanya dapat
dilakukan lewat Musyawarah Luar Biasa yang khusus untuk hal tersebut.
Dalam hal pembubaran maka
seluruh harta kekayaan unit diserahkan kepada Lembaga-lembaga sosial dengan
sebelumnya menyelesaikan utang-piutang.
BAB XVII
Aturan Tambahan
Pasal 26
Apabila pengurus melanggar
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga atau peraturan unit lainnya maka
musyawarah Luar Biasa dapat membekukan pengurus.
Pengurus yang dibekukan
diberi hak untuk membela diri dalam Musyawarah Luar Biasa.
BAB XVIII
Penutup
Pasal 27
Hal-hal yang belum diatur
dalam Anggaran Dasar diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga atau peraturan lainnya.
Anggaran Dasar ini berlaku
sejak disahkan dan ditetapkan.
Apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam keputusan ini dapat ditinjau kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar